Pages

Sabtu, 24 April 2010

rasa yang terlupakan


Segalanya memang kuasa tuhan...

Pikiranku tidak akan pernah lagi kusampaikan kepadamu, karna aq sebenarnya hanya ingin berbicara pada diriku sendiri, karna sebenarnya aq hanya ingin berdiskusi dengan waktu, dengan kesendirian, dengan perasaan, dengan cinta, dengan persoalan,,,tentang KAMU

Kamu yang tak pernah kumengerti. Kamu, racun yang membunuhku perlahan, kamu yang kucoba reka dan kucinta.

Separuh hatiku menginginkan kamu ªΘª, dan separuh lagi hatiku membenci dirimu teramat sangat hingga muak dan mendekati gila, menertawakan segala kebodohan diriku sampai jatuh hati padamu, dan menyesali segala rasa yang bergumuruh saat kita bertemu. Andai dengan menghancurkan segala tentang kita -tiket bioskop, bill restoran, buku-buku, semua tulisanmu, air mata, dan segala bukti kita pernah tergila-gila- hidupmu, hidupku, pasti akan lebih mudah.

Kalau saja hidup tak berevolusi, kalau saja hidup tidak dinamis, kalau saja hidup dapat stagnan disatu titik, maka...tanpa ragu kupilih satu detik bersamamu untuk diabadikan. CUKUP SATU namun abadi.

Tapi hidup ini berevolusi, hidup ini mengalir, dan semesta ini tidak dapat stagnan disatu titik saja. Dan kita BEREVOLUSI. Hidup ini akan memaksa kita mengikuti alirannya mau tidak mau, rela atau tidak rela kita. KAMU tidak terkecuali, SEJARAH kita luluh lantak sudah.

Cinta dan perjuangan yang sia-sia dan aku harus membayar mahal untuk perjalanan ini, untuk merasakan sakit atas apa yang kamu anggap BENAR..

2 komentar:

  1. Kau bisa menentukan sikap sendiri.
    kau bebas memilih, menjadi korban keadaan atau orang-orang, atau memandang hidup ini dengan pikiran terbuka dan menjadi pemenang. Tak ada yang bisa memilihkan sikap yang tepat untukmu. Sudut pandang dan pilihan sikapmu memberikan kekuatan untuk menguasai hidupmu. Itulah inti kebebasan sejati.

    BalasHapus
  2. Our problems are man-made, therefore they may be solved by man. No problem of human destiny is beyond human beings.

    BalasHapus